Penulis : Veronica Roth
Penerjemah : Anggun Prameswari
Jumlah Halaman : 540 hlm.
Genre : Young Adult Fantasy, Dystopian Fiction
Penerbit : Mizan Fantasi
Cover Designer : BLUEGarden
Tahun : 2012
Harga : 59.000 (Gramedia Veteran Banjarmasin)
One word about this book : breathtaking
Sebuah
dunia baru bangkit dari kehancuran. Usai perang nuklir yang memorak-morandakan
dunia, Chicago membangun kembali kehidupan baru dengan prinsip experience is
the best teacher. Berkaca pada masa lalu, kehidupan di sana pun dibagi atas
5 faksi, Amity (faksi pecinta damai), Candor (faksi orang-orang
jujur), Abnegation (faksi yang lebih memedulikan kepentingan orang
lain), Erudite (faksi pecinta ilmu pengetahuan), dan Dauntless
(faksi para pemberani). Untuk menentukan faksi di mana setiap orang hidup dan
tinggal, di usia 16 tahun, setiap anak akan mengikuti uji simulasi untuk
mengetahui faksi apa yang cocok bagi mereka meskipun pilihan dari uji simulasi
tidak mengikat karena setiap anak boleh memilih faksi sesuai kehendaknya
sendiri.
Beatrice
Prior, seorang anak perempuan dari faksi Abnegation, ternyata harus menghadapi
kendala saat ia mengikuti uji simulasi. Alih-alih satu, ada tiga faksi yang
dominan terhadap Beatrice sehingga ia digolongkan sebagai Divergent.
Menjadi Divergent amatlah berbahaya sehingga Beatrice harus menyembunyikan
hasil simulasi tersebut dan istruktur simulasi Beatrice membantunya dengan
memasukkan Abnegation sebagai hasil dari simulasi itu.
Karena
ada tiga faksi yang dominan terhadap Beatrice—Dauntless, Abnegation, dan Erudite—,
ia memutuskan untuk bergabung dengan Dauntless meskipun berat rasanya
meninggalkan orangtuanya di Abnegation. Kehidupan di Abnegation yang serba
sederhana dan selalu berhasrat untuk mendahulukan kepentingan orang lain
dibanding kepentingan diri sendiri juga membuat kakak Beatrice, Caleb,
memutuskan meninggalkan faksi tersebut dan memilih Erudite, di mana Erudite
merupakan faksi yang sangat berkeinginan untuk meruntuhkan Abnegation.
Selepas
meninggalkan Abnegation, Beatrice tidak bisa langsung diterima di Dauntless
karena ada tahap inisiasi yang mana juga diselenggarakan oleh faksi-faksi
lainnya. Tahap inisiasi di Dauntless tidaklah mudah. Selain harus melompat
masuk ke dalam kereta api yang tengah berjalan, mengalahkan rasa takut
ketinggian dengan melompat dari kereta api ke atap gedung, kemudian dari atap
gedung ke lubang yang menganga di lantai, inisiasi di Dauntless juga
mengutamakan kekuatan fisik. Para peserta inisiasi ditempa dengan berbagai
pertarungan yang akan membentuk mereka menjadi orang-orang yang pemberani. Dari
20 orang peserta inisiasi Dauntless, nyatanya hanya 10 orang yang akan diterima
di faksi tersebut sementara sisanya akan menjadi factionless alias
mereka yang tidak punya faksi dan hidup menggelandang. Sebuah strata sosial
paling rendah dalam tatanan hidup dunia baru tersebut.
Selama
menjalani inisiasi di Dauntless, Beatrice mengubah namanya menjadi Tris dan ia
pun menjelma menjadi sosok yang tangguh. Sayangnya, ketangguhan tersebut justru
beresiko baginya karena rahasianya sebagai seorang Divergent bisa terbongkar.
Dibantu oleh orang-orang yang mengetahui identitasnya tersebut, Tris mencoba
mengontrol setiap kemampuannya di tiap inisiasi sehingga ia akan terlihat
normal.
Belakangan
hari, setelah tahap inisiasi Dauntless selesai dilaksanakan, ternyata ada
proyek besar yang tengah direncanakan oleh faksi tersebut yang dipelopori oleh
salah satu faksi lain. Proyek untuk meluluhlantakkan Abnegation. Proyek yang
melibatkan seluruh orang di Dauntless yang bekerja dalam keadaan tidak sadar.
***
Awalnya
sih saya sempat underestimate sama novel ini apalagi waktu pertama kali
baca, bab 1-nya terasa kurang mengesankan. Kesalahannya sih bukan pada
ceritanya, tetapi pada terjemahannya yang ternyata setelah saya intip versi
Bahasa Inggrisnya, harusnya hasil alih bahasanya bisa lebih baik. Jadilah di
bab-bab awal saya agak berleha-leha membaca novel ini. Namun, entah karena
takdir atau apa, waktu pulang ke kampung halaman, novel ini malah ketinggalan
di kamar kos. Dan waktu balik lagi ke Banjarmasin sebulan kemudian, saya
memutuskan untuk membaca ulang novel ini dari awal. Dan voila, saya
bahkan nyaris tak dapat meninggalkan novel ini barang sejam. Alhasil, kurang
dari 24 jam, Divergent berhasil saya tamatkan. Bagi saya pribadi, tentu saja
ini adalah rekor.
Menilik
dari rekor tersebut, rasanya tidak ada orang yang begitu berambisinya untuk
menamatkan sebuah buku dalam waktu singkat karena buku tersebut ‘jelek’. Bagi
saya pribadi, Divergent adalah sebuah mahakarya dari ide yang luar biasa
inovatif tetapi sederhana. Kalau mengerti makna dari inovatif yang saya maksud,
tentulah bagi saya Divergent sama sekali tidak ‘plagiat’ (secara halus) ide
cerita dari The Hunger Games seperti yang selama ini banyak orang bilang.
Apakah jika suatu buku mengangkat tema dystopia harus serta-merta dituduh
menyontek The Hunger Games? Kalau begitu, The Hunger Games juga menyontek
pendahulunya dong seperti novel 1984 karya George Orwell?
Jujur,
sebelumnya genre dystopian fiction sama sekali tak menarik bagi saya.
Saya bukan penggemar futuristik baik dalam bentuk media apapun. Namun sejak
menonton Wall-E, perlahan saya mulai membuka diri untuk memasukkan genre ini
dalam bacaan saya. Dan Divergent berhasil membuat saya semakin jatuh cinta
dengan genre ini.
Dari
segi karakter, saya suka Tris—of course. Khususnya ketika Tris masih
memiliki naluri Abnegation-nya. I am a man who loves nice women, jadi
bagi saya sisi manis dan baik hatinya Tris lebih menarik dibanding ketika ia
bersikap tangguh, petarung ulung, dan sebagainya dan sebagainya. This is
just personal preference, right? Selain itu, saya juga fans berat ibunya
Tris dan sangat menyayangkan dia harus meninggal dengan cara yang tidak
‘elegan’ seperti itu. Seolah-olah, Mrs. Roth begitu ingin membunuh karakter ibu
Tris tanpa mau bersusah payah mencari cara kematian yang berkesan.
Then,
seperti kebanyakan review Divergent yang saya baca, saya juga ingin memilih
faksi dimana saya seharusnya berada. Dan..... setelah mengikuti tes simulasi,
saya ternyata Divergent. Dua faksi yang mendominasi yaitu Erudite
dan Abnegation. Saya harus menyembunyikan identitas!
I
am waiting for July (scholarship time. Yay!) to buy the sequels!
Rating
Cerita : 6,9 of 7
Terjemahan : 6,3 of
7
Cover Terjemahan :
6,8 of 7
Cover Asli : 6,8 of
7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar