Click Here |
Sekian
lama setelah meninggalkan jejak terakhir di awal Juni lalu, pulau ini
benar-benar terbengkalai. Kalau yang saya di blog-blog lain sih, para empunya
bakalan nulis postingan khusus permintaan maaf sekaligus bersih-bersih ‘rumah’
yang sudah penuh sarang laba-laba akibat tak pernah dikunjungi untuk waktu yang
cukup lama. Dari lubuk hati terdalam, saya juga ingin sih melakukan permintaan
maaf tersebut, tetapi apa mau dikata ‘pulau’ saya tidak pernah kedatangan
turis. Hahaha... So, saya minta maaf sama diri sendiri aja yang belum bisa
menepati janji untuk terus menambah ‘fasilitas’ di pulau ini agar para
wisatawan juga bakal melirik
sepetak-tanah-di-tengah-samudera-blog-buku-yang-luas-ini.
Karena
saya sudah terlanjur minta maaf, sekalian saja saya ingin bercerita (masih
kepada diri saya sendiri) kenapa saya bisa sampai hati minggat dari pulau dalam
kurun waktu sebulan lebih beberapa hari. Jawabannya sih sederhana. Jawaban
tipikal mahasiswa yang amat mementingkan prestasi akademik dibanding
segala-galanya (jangan hujat saya, hehehe). Ehm,, voila, karena tugas
kampus numpuk di laptop. Bulan Juni kemarin saya jor-joran ikut les komputer
sebagai persyaratan buat skripsi nanti dan itupun pakai sistem kebut beberapa
kali pertemuan dalam seminggu karena dosennya pengen perkuliahan komputer
berakhir sebelum Ramadhan. It means, waktu membaca saya berkurang 30
persen. Selain itu, conducting research mulai dari persiapan proposal,
workshop, nyebar-nyebar angket, dan observasi juga bikin repot luar biasa.
Belum lagi tugas kuliah yang lagi-lagi disuruh bikin proposal dua biji,
ngereview academic journal article yang bahasanya naudzubillah bikin
keleyengan (ngereview emang kerjaan saya sih, tetapi mereview novel kan nggak
perlu nyantumin referensi segala. Hehehe), dan segunung tugas ‘menulis’ lainnya
yang rasanya bikin mau muntah. Agak mendingan kalau dalam Bahasa Indonesia, ini
mah pake bahasa bule. Jadilah, waktu membaca sekaligus mereview apa yang saya
baca hilang seribu persen. Jangan membaca, waktu tidur aja perlu dikorbankan
demi tugas, tugas, dan tugas.
Kapan sih
menteri pendidikan meniadakan tugas dan tes sebagai bagian dari dunia
pendidikan kita?
Dan
memasuki bulan Juli, masa dimana final test dilangsungkan, sekaligus deadline
dari semua tugas kuliah yang sudah saya jabarkan di atas, saya harusnya
sudah bisa bernafas lega dan kembali ke pulau tercinta. Meskipun masih harus
menyelesaikan laporan riset bersama dua orang partner yang kurang membantu
(poor me), tetapi rasanya masa hiatus saya dari dunia per-blog-an
ini sudah berakhir. I mean it. Kemarin sudah sempat baca beberapa puluh
lembar Delirium yang baru beli pas bazar Mizan beberapa waktu lalu. Ya,
saya sih berharap bulan ini bisa ngepost review lebih dari empat apalagi novel
yang nunggu giliran dijamah di rak itu masih banyak banget dan alhamdulillah
bulan ini ternyata udah bisa posting 2 review plus ditambah 2 lagi yang akan
saya post setelah artikel ini. Iri rasanya melihat blog teman-teman lain yang
selalu update meskipun mungkin tak kalah sibuknya juga. Hehe..
Sebagai
sebuah curhat pada diri sendiri, posting ini memang cukup panjang. Maka dari
itu, saya beserta seluruh keluarga besar mengucapkan ‘Selamat Hari Raya Idul
Fitri’ dan juga tak putus-putus harapan agar pulau yang mulai berkembang ini
bisa kedatangan turis. Satuuuu aja demi menyenangkan hati owner semata.
Hehe...
HAPPY
EID MUBARAK!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar